Rabu, 11 September 2013

Barelang Bridge Wisata Kota Batam

Jembatan Barelang khususnya jembatan (I) telah menjadi ikon Kota Batam, bahkan telah populer sebagai landmark-nya Pulau Batam. Apabila Kota Jakarta identik dengan Monas maka orang akan mengidentikan Kota Batam dengan Jembatan Barelang (Barelang Bridge).

Juga merupakan salah satu destinasi unggulan wisatawan lokal maupun internasional. Lokasi yang strategis mampu ”menghipnotis” pengunjung untuk berlama-lama berada diatas Jembatan Barelang I.

Jembatan yang bertipe “cable stayed bridge” ini membentang sepanjang 642 meter menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton. Pada ketinggian 38 meter dari permukaan laut, para wisatawan bisa menikmati pemandangan di sekitar Jembatan Barelang I. Hamparan pulau yang bertepian laut nan biru akan memunculkan rasa takjub dan kolaborasi angin darat dengan angin lautnya bisa membuat pengunjung terlena.


Video Barelang Bridge Wisata Kota Batam



Video Batam by MNC Lifestyle
- Barelang Bridge & Camp Vietnam
- Sekilak Kayaking
- Memburu Oleh-oleh Khas Batam



BARELANG (merupakan nama singkatan yg tergabungan dari nama pulau-pulau terbesar di gugusan kepulauan Batam. BAtam, REmpang, dan gaLANG) adalah nama jembatan yang menghubungkan pulau-pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Setoko, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Masyarakat setempat menyebutnya "Jembatan Barelang", namun ada juga yang menyebutnya "Jembatan Habibie", karena beliau yang memprakarsai pembangunan jembatan itu untuk menfasilitasi ketiga pulau tersebut yang dirancang untuk dikembangkan menjadi wilayah industri di Kepulauan Riau. Ketiga pulau itu sekarang termasuk Provinsi Kepulauan Riau.

Nama Jembatan Barelang yang di berikan oleh masyarakat setempat ternyata lebih popular ketimbang nama aslinya yaitu Jembatan Fisabilillah. Nama “Barelang” oleh masyarakat diambil dari nama-nama pulau yang dihubungkan oleh jembatan tersebut; Batam, Rempang, dan Galang. Jembatan Barelang memiliki nama lain, Jembatan Habibie atau Jembatan satu.

Jembatan Barelang merupakan pilot project berteknologi tinggi yang melibatkan ratusan insinyur Indonesia tanpa campur tangan dari tenaga ahli luar negeri. Dibangun untuk memperluas wilayah kerja Otorita Batam (OB) sebagai regulator daerah industri Pulau Batam.
Pembangun jembatan Trans Barelang telah menyedot anggaran Otorita Batam (OB) sebesar Rp 400 Miliar yang dibangun dalam masa enam tahun (1992 – 1998).

Enam buah jembatan megah ini merupakan proyek vital sebagai penghubung jalur Trans Barelang yang membentang sepanjang 54 kilometer. Yang dihubungkan oleh 7 pulau.

Ke enam buah jembatan Barelang tersebut terdiri dari:

1. Jembatan Tengku Fisabilillah yg menghubungkan pulau batam
    & pulau tonton (yang terbesar & termegah)
2. Jembatan Nara Singa (pulau tonton & pulau nipah)
3. Jembatan Raja Ali Haji (pulau nipah & pulau setoko)
4. Jembatan Sultan Zainal Abidin (pulau setoko & pulau rempang)
5. Jembatan Tuanku Tambusai (pulau rempang & pulau galang)
6. Jembatan Raja Kecik (pulau galang & pulau galang baru).

Minggu, 28 April 2013

Ekowisata Bahari Batam


Ekowisata Bahari Batam

JELAJAH PULAU " Kayak Islands Expedition " Sekilak Adventures






Ber-wisata sambil berolahraga, menyusuri hutan bakau & mengenal budaya masyarakat pulau, menggali pengetahuan tentang kelautan dan lain sebagainya...

Menarik sekali, dunia kayaking dilaut terbuka mengarung samudra dan mengapai pulau semakin cepat meningkat popularitasnya. Anda dapat pergi ke tempat-tempat di mana perahu atau kapal lain tidak bisa mendarat apalagi melewati lokasi tertentu karena faktor kedalaman laut yang dangkal dan model perahu mereka yg terbatas draft kedalamannya. Menelusuri ombak sambil mendayung sepanjang garis pantai, ke muara dan teluk, dan keluar ke pulau-pulau dapat menjadi pengalaman yang mendebarkan.

Di Kampung Air Lingke, Pulau Rempang, Anda dapat mendayung menyusuri laut dengan tenang dan santai menuju ke Pulau Tanjung Pengapit.

Di lokasi Pulau Batam pula , tepatnya di Pulau Belakang Padang, Anda dapat mendayung dan menyentuh mangarove (pohon bakau) atau keluar ke berbagai pulau di ufuk barat yang sangat kental ethnik ke Melayuan nya.

Di sebelah Selatan Pulau Batam, terdapat Kampung Melayu - Tiang Wang Kang yang telah dihuni oleh orang suku laut (suku Tambos) hingga berbelas generasi.
Dari situ kita dapat menjelajahi beberapa pulau lain di sekitarnya dan pulau-pulau yang indah dan sepi sambil mengamati kehidupan asli desa nelayan dan menikmati air sebening kristal pada musim tertentu.

Banyak lagi pantai dan pulau disekitaran Pulau Batam, Pulau Rempang, Pulau Galang dan semuanya memiliki karakter mereka sendiri yang sangat unik dan masih banyak tempat lagi yang belum ditemukan.

Kami berharap para pelajar dan mahasiswa di dalam dan luar negeri sebagai generasi penerus mau menimba ilmu mendayung yang telah dilakoni oleh nenek moyang kita sebelumnya dengan turun langsung ke lokasi untuk menyaksikan dan sekalian memahami masalah membaharikan negara kita.  Setelah diamati para pengunjung dijamin akan merasa sangat bersyukur dapat hidup di kota (URBAN) dengan fasilitas infrastruktur yang lengkap dan modern , sedangkan mereka sebalik nya ...  Bahkan lebih parah dari yang dibayangkan padahal mereka itu adalah penduduk aslinya loh !